Minggu, 31 Januari 2016

Review Supra X 125 Helm In PGM-FI

Review ini sebenarnya sudah sangat terlambat untuk motor lansiran tahun 2011. Sudah 5 tahun beredar dan sudah mendekati akhir hayatnya. Tapi berhubung ane belinya tahun 2014 dan baru dipakai sejauh 7000-an km maka ane mencoba memberikan pendapat ane dari sisi yang berbeda.

Honda Supra X 125 Helm in Mejeng di Depan Rumah

Motor gak Laku

Motor ini adalah salah satu motor Honda yang kurang laku di pasaran. Selain kalah sama motor matic, motor ini juga kalah populer dengan Honda New Supra X125 atau bisa disebut juga Supra Alien, pendahulunya. Bahkan kalah populer dengan Honda Blade dan Honda Revo. Salah satu alasan orang tidak mau membelinya adalah bodynya yang gendut sehingga kurang enak dilihat atau mungkin terkesan berat. Motor juga seperti wanita, lebih enak dilihat yang langsing. Hehehehe.
Tetapi dibalik tubuhnya yang obesitas itu, tersembunyi keunggulan yang menjadi alasan ane membeli motor ini yaitu bagasi dan tangki yang besar. 
Ane membeli motor ini untuk menggantikan motor ane yang sudah manula, yaitu Kawasaki ZX 130 tahun 2006. Karena ane termasuk penggemar ZX 130 maka ane mencoba mencari motor yang mirip dengan ZX 130. Waktu itu belum kepikiran untuk beli matic, karena kriteria ane motornya harus multi fungsi, bisa dibawa turing dan dipake kerja, irit dan perawatannya murah. Matic tidak memenuhi syarat karena matic lebih boros dan perawatannya lebih mahal.
Pilihan jatuh kepada bebek dengan dua kandidat: Honda Supra Helm In dan Yamaha Jupiter Z1. 
Kelebihan Supra X125 Helm In PGMFI:
1. Bagasi besar
2. Tangki besar
3. Body lebih besar, ini penting karena postur ane beruang size.
4. Rem disk belakang
5. Torsi lebih besar (10.6 Nm), perlu buat naik gunung

Kelebihan Yamaha Jupiter Z1 115
1. Lebih Murah 1.5 Juta
2. Tenaga lebih besar

Keduanya terhitung sama-sama irit dengan teknologi injeksi canggih. Secara kebetulan keduanya sama-sama motor gak laku. Akhirnya dengan pertimbangan di atas ane memutuskan membeli Honda Supra X Helm In. Bagasi dan tangkinya merupakan nilai plus yang tak tergantikan. Bagasi gede memungkinkan ane turing seminggu tanpa membawa box. Motor bebek pake box kok kayaknya gimana gitu.
Sebagai catatan, meskipun dikatakan Helm In, tidak semua helm bisa masuk bagasinya. Tapi menurut ane gak penting, karena helm ane standar aja, jadi ga perlu lah di taruh di bagasi. Bagasi untuk nyimpen muatan turing aja.

Untuk spesifikasi lengkapnya bisa lihat di link di bawah ini.
Spesikasi Honda Supra X 125 Helm In PGMFI

Meter Cluster Honda Supra X125 Helm In, Mewah

Proses Pembelian

Setelah pilah-pilih dealer, akhirnya diputuskan untuk mengambil di dealer besar di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, karena setelah dihitung jumlah uang yang di bayar adalah yang paling murah.
Proses pembelian berlangsung cepat, hanya saja motornya lama datangnya, lebih dari dua minggu. Bahkan STNK lebih lama lagi satu bulanan. Di dealer pinggir jalan motor rata-rata datang 1 atau 2 hari setelah pemberian DP. Tapi ame ga keberatan karena emang ga perlu cepet-cepet juga, soale motor lama ane masih bisa dipake.
Ane dapetnya warna Titan Brown, tapi lebih cenderung ke coklat kehitaman. kalau dari jauh seperti hitam. Sebenarnya pengennya hitam, tapi waktu tunggunya bisa lebih lama lagi.
Harganya waktu itu OTR Rp. 16.800.000, ini adalah bebek standar paling mahal waktu itu, lebih mahal dari Jupiter MX. Bahkan harganya mendekati Honda Verza tipe SW, motor sport murah yang baru launching saat itu yaitu Rp. 17.XXX.XXXX. Ane lupa persisnya.

Motor Baru Sampai ke Rumah

Super Irit

Setelah nomor plat keluar motor ane pake wara-wiri jarak dekat. Trus ane bawa ke Ciwidey dan ke Tangkuban Perahu, Bandung buat ngejar kilometer service pertama yaitu 500km. Konsumsi bensinnya 1:65 km/liter dengan kecepatan maksimum 80km/jam, Cukup fenomenal karena motor masih baru. namun ketika ane bawa keduakalinya turing ke Jogja, konsumsi bensin hanya 1:47.9km/liter. Mungkin hal ini disebaban ane menggeber motor dengan kecepatan 90-105km/jam. 
Katanya kalau makenya alon-alon motor ini bisa mencapai 1:70 - 1:80 km/liter. No Hoax. 
Tapi kan ga semua orang bisa menikmati bawa motor alon-alon, seperti ane. Angka 1:60 bagi ane sudah cukuplah. Kalau mau lebih irit lagi, jalan kaki sanah.

Perfect Commuter

Yang ane maksud dengan perfect komuter adalah, bahwa motor ini sangat cocok dipake untuk komuter, ke kantor/pasar/sekolah, kecuali dibandingkan dengan matik tentunya. Ane tidak menemukan kekurangan apapun kalo cuma make motor dalam kota. Mau macet bisa, lancar juga bisa. Jok lebar nyaman, perseneling empuk, irit, shockbreaker empuk, rem pakem, perawatan murah, minim perawatan. Apalagi ya? Pokoke joss dah.

Bisa Untuk Turing Juga

Seperti yang ane kemukakan bahwa motor ini memenuhi kriteria motor turing dan komuter. Motor ini juga bisa dipakai turing, tentunya dengan berbagai keterbatasannya. Untuk ukuran bebek motor ini cukup stabil karena jarak subu rodanya lebih panjang dari Supra X 125 seri sebelumnya.
Ane ke Jogja 5 hari, gak pake box cuma modal bagasi dan tas carrier 1 day backpack (tas ransel kecil). Itu juga sudah termasuk jas hujan setelan dan ban dalam cadangan yang cukup makan space di bagasi. Perginya bagasi masih ada sisa space sedikit, tapi pulangnya semuanya penuh, termasuk tas ransel karena oleh-oleh.
Sebenarnya bisa juga menaruh barang di jok belakang dengan diikat tali dan jaring helm, hanya saja menyulitkan ketika mengisi bensin. Untungnya kapasitas tangki bensin cukup besar untuk ukuran bebek yaitu 5,6 liter, cukup untuk 300km sekali isi. Kalau jarak tempuh sehari 500 km maka hanya perlu sekali mengisi bensin di jalan.
Suspensinya juga empuk untuk menempuh jalan rusak/gak rata. Ane melibas jalan tambalan dengan kencang, hanya terdengar bunyi jedek-jedek tanpa ada goncangan yang berarti. Mantap gan.
Satu-satunya kelemahannya untuk dipakai Turing adalah joknya, meskipun lebar, tapi sangat tipis. Mungkin bagian yang diduduki rider hanya berkisar 2-3cm tebalnya. hal ini dikarenakan mengejar volume bagasi yang besar. Mengendarai motor ini selama dua jam akan sukses membuat bokong anda terasa sakit. Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara diantaranya memasang jaring motor dan menaruh bantal tipis di bawah jaring tersebut. Atau kalau mau cespleng, modif jok atau mengganti dengan jok bintil.
Si Browny Sedang Menuju Yogyakarta

Jago Tanjakan

Supra X125 dari berbagai seri terkenal loyo di tanjakan. Ane udah baca-baca banyak keluhan pengguna sebelum ane memutuskan beli. tapi ane gak percaya, masak torsi di atas 10NM gak bisa nanjak, ga mungkinlah. Paling juga jokinya belum tau selahnya atau motornya ga fit. Dugaan ini sangat tepat, karena setelah ane bawa naik gunung, ini motor enak buat nanjak. Kalo gas dibetot, motor langsung ngacir naik tanjakan. Dengan catatan tanpa boncengan atau bebarn berat lainnya. Tercatat, ane cuma sekali oper gigi ke gigi satu waktu nanjak di Tangkuban Perahu setelah gerbang masuk. Itu juga mungkin karena jam 7 pagi dan abis ujan sehingga hawa sangat dingin.
Saran ane supaya motor kuat nanjak:
1. Pakailah gigi sesuai dengan kecepatannya supaya kopling awet. Contoh: jangan pake gigi 4 untuk kecepatan 20km/jam
2. Jika motor lama tidak dipakai, panaskanlah minimal 2 kali seminggu supaya semua bagian mesin terlumasi, termasuk kopling.
3. Jangan ragu untuk menarik gas ketika menanjak. Biarkan motor meraung sebelum mengoper gigi, karena tenaganya akan keluar di putaran mesin tinggi. Motor tidak akan rusak karena sudah ada limiter mesin yang membatasi putaran mesin hanya sampai 9000RPM, jadinya aman.

Mesin Berisik / Overheat

Ini memang aneh, mesin sangat mudah berisik ketika motor dipakai di atas 30 menit. Memang waktu dipanaskan suara mesin halus. Ane coba keluhkan hal ini ke mekanik waktu service pertama, dan jawabannya sodara-sodara ......
"Mas itu bukan suara mesin, tapi suara injeksinya, mesinnya mah halus." Setelah ane perhatiin ternyata betul juga, suara berisik itu ada dari atas mesin, kalau mesin itu sendiri terdengar halus. Oalaaah. Lalu diterangkan juga kalau suara berisik itu adalah wajar.
Rupanya Honda belum mampu menciptakan injeksi yang senyap. Ya udah ane terima kenyataan ini, walaupun dalam hati kesel juga.
Tapi lama-lama ane sebal juga dengan bunyi tersebut, kalau pake helm sih gak begitu kedengaran, tapi kalau helm dibuka, jadilah ane seperti menunggangi mesin jahit.
Ane coba ganti oli dengan yang lebih bagus yaitu AHM Oil SPX1 yang orange, ternyata tidak membantu juga. Olinya AHM memang sangat encer SAE 10W/30. Mau ganti oli yang lebih kental ane belum berani karena masih garansi. Setelah bertapa 3 hari 3 malam di kamar, ane mendapat wangsit bahwa kemungkinan motor ane overheat karena motor dirancang dipakai untuk jarak dekat dan karena untuk memenuhi syarat EURO 3 maka campuran dibuat sangat LEAN/miskin. Ditambah lagi busi yang dipakai adalah busi panas NGK CPR6EA-9, hal ini ditujukan supaya mesin cepat mencapai suhu kerja ujung-ujungnya bensin lebih irit. Akibatnya mesin overheat jika dipakai lama, ngebut atau macet parah. Kasus yang mirip pernah terjadi pada motor Vario 125.
Untuk membuktikan dugaan ane ini ane coba mencari busi lebih dingin satu tingkat yaitu NGK CPR7EA-9. Busi ini disaranan di buku manual untuk pemakaian kecepatan tinggi atau macet parah. Ternyata sangat sulit para pemirsa mendapatkan busi ini, karena jarang yang menggunakan busi ini. Akhirnya ane dapet disebuah dealer besar di sekitar Dewi Satika, Jakarta Timur. Sebagai info, busi ini digunakan oleh Honda PCX, jadi waktu beli jangan sebutkan tipenya tapi tanya aja busi untuk Honda PCX. Ane merasa tersanjung waktu beli businya, karena orang-orang dan penjualnya menyangka ane punya Honda PCX. Hehehe.
Pulang kerumah langsung pasang businya. Sebagai tips, mengganti busi tidak perlu membuka cover plastik apapun, busi bisa langsung diganti dari arah depan. Dan ternyata memang benar, suaranya gak gampang berisik. Memang kalau dipakai ngebut/macet lebih dari 2 jam, suara tetap berisik, tapi tidak parah.
Kalau di kota sobat sulit untuk mendapatkan busi Honda PCX, bisa juga mengganti dengan busi NGK CPR8EA-9 yang lebih dingin 2 tingkat, busi ini milik Honda Beat PGMFI/injeksi. Atau menggunakan busi Autolite 4303 yang juga 2 tingkat lebih dingin. Tentu dengan resiko busi lebih cepat kotor dan mati. Tapi mesin adem dan aman.
Salau sobat tidak perduli dengan garansi sobat bisa mengganti dengan oli lebih kental, misalnya sae 10W/40, dijamin lebih alus suaranya.

Top Speed Rendah

Hal ini sidah banyak dibahas di internet/Youtube. Menurut websitenya (sekarang sudah dihapus) kecepatan maksimumnya 113 km/jam. Tapi ane sangat susah mencapai 105km/jam. Rata-rata hanya 95km/jam. Mungkin juga karena ane beruang size dengan berat 85kg. Bisa juga karena motor waktu itu belum 3000 km, sehingga belum lancar jalannya,
Kalau dari 0-90 km/jam motor masih asyik berakselerasi,  tapi di atas itu, boyo. Lama naiknya maklumlah, namanya juga motor kota.

Goyang Dombret Waktu Ngebut

Hal ini hanya sekali terjadi di pantura waktu turing ke Yogyakarta. Kondisi bensin ful tank, dan ane menggeser duduk ane agak kebelakang supaya nyaman. Waktu ane betot gas sampai 90km/jam, stang motor bergoyang dengan keras. Berarti ban depan kehilangan traksi di aspal (kurang gigit) karena duduk ane agak kebelakang dan hempasan angin dari depan mengakibatnkan stang tertarik ke belakang. Setelah ane menggeser duduk ane lebih ke depan, gejala goyang dombret tersebut langsung berhenti.
Jadi ini tips kalau mau jalan kencang naik motor ini: geser duduk agak kedepan, menunduk atau bawa karung beras 20kg di dek depan.

Browny Setia Menunggu Tuannya di Depan Penginapan di Yogyakarta

Kesimpulan

Motor ini memang motor multi fungsi nan canggih dan kaya fitur. Bisa untuk dalam dan luar kota. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, Tapi kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi dengan mudah. Ane sangat puas menggunakan motor ini dan merekomendasikan untuk agan-agan yang mau kompromi antara motor sport dan matic.
Salam Turing.



88 komentar:

  1. Mantep reviewnya gan..
    Ane udh baca banyak review di samping,tp ente paling kena reviewnya..
    Good job broo..
    Apalagi ttg mesin berisik & mesin cepat panas, kena bgt reviewnya..
    Maju terus bro.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. gw juga setuju banget sama reviewnya gue pake dari tahun 2013. Sayang mulai 2019, ini motor resmi stop produksi..
      silahkan baca:
      https://stradamotoblog.com/supra-helm-in-tidak-laku/2159/

      Hapus
  2. Emang gan semenak Euro II Mesin jadi cepeat panas, karena campurannya dibuat lean/miskin. Emang jadi irit tapi mesin cepet panas. Mesin Euro II mestinya pake radiator.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemaren motor gua lebih tuh dari 113km/jam limitnya ke 120 km /jam.

      Hapus
  3. bagi saya tetap enakan old supra gan, lebih halus dan nyaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Supra Gen 1 Emang Josss ...
      Mesin alus dan bandel

      Hapus
  4. bener beroo supri ane kalo macet2 suka over heat, sampe ngegelitik dan juga panasnya nyerep kedalem sepatu hahaha, tapi alhamdulillah ga pernah sampe mogok, terus juga kalo berisik kata mekanik hondut emang mesinya berisik, tanjakan berasa byoy di banding yg karbu,apa lagi kalo boncengan, kalo irit supri ini emang juwaranya dah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Motor ane sepanas apapun dan semacet apapun ga pernah mogok. Ane pernah nolongin Jupie Z1 mogok kepanasan.

      Hapus
  5. reviewnya keren mas
    ayo ditambah motor lain
    selamat dan semangat menulis!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini saya review karena saya punya motore gan, kalo ga punya motore gimana reviewnya?

      Hapus
  6. saya ingin beli supra x helm in 2016,
    tapi ada yang ingin ditanyakan
    badan saya size beruang 182-185cm beratnya 88kg
    apakah pake helm in nanti terlalu membungkuk/kekecilan?
    memang nanti juga dipakai untuk keperluan sehari-hari dan juga perjalanan jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak juga, masih nyaman. Ane 179cm/85kg
      Tapi kalo ragu coba aja dulu ke dealer

      Hapus
  7. Balasan
    1. fb ane om https://www.facebook.com/harifday.1

      Hapus
  8. Mantab ulasannya om.. Saya juga pengguna si gendut ini, tahun 2014. Yang jadi masalah sekarang ini saya kesulitas cari kap depat / tameng (dekat no pol)depan helm in ini, soalnya seminggu yang lewat saya habis kecelakaan ringan.
    Saya udah cari seluruh bengkel resmi AHM, namun ga ada satupun yang jual sparepart tersebut.Yang ada cuman KW, dan itu bukan di bengkel resmi. Kebetulan sekarang ini saya domisi di Padang.

    Mohon bantuan om kalau di tempat (kota) om ada info bengkel AHM yang jual tameng depan ori. Kontak saya saya harifday@gmail.com

    Thanx sebelumnya.. Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kalo ada sodara/teman di Medan bisa coba pesan. Emang kalo slow moving aga susah Nyarinya.
      Kalo kota2 besar sih aman.
      Atau bisa coba2 cari via online.

      Hapus
  9. kalo tanjakkan terjal dengan nafas panjang khas Hsx125 memang kurang bro, mesti pake gigi 1 apalagi berdua.

    tapi solusinya sangat gampang, nafas mesin hsx125 sudah panjang tinggal turunin ukuran gear depan 1 mata, maka kuat ditanjakkan.

    BalasHapus
  10. Iya sih kalo boncengen jadi lemot, cuma topspeed turun. Kalo sendiri sudah pas kalau menurut ane. Tapi ane pernah baca ada yang pernah turing berdua ke Dieng pale Helm in. Oke aja tuh.

    BalasHapus
  11. klo masalah overheat. semua motor klo kejebak macet emang lebih panas. saya pake suprafit keliling kota panas panas gak ada masalah selama 2-3 jam. mesin gak berkurang performanya. begitu kena macet 15 menit. langsung overheat ngempos.

    BalasHapus
  12. Mantap review nya.. Ane rencana pertengahan tahun 2017 ini mau ambil, mau pensiun kan astrea grand ane, semoga tidak salah memilih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana jika dibandingkan dengan Supra X 125 FI model 2017, lebih baik pilih yang mana ya?

      Hapus
    2. Modelnya lebih bagus yang 2017, lebih ramping, tapi kalo dipakeknya enakan helm in, torsinya lebih gede. Tenaga menang yg 2017 dikit.

      Hapus
    3. ane dah beli gan, setelah thr cair, untuk dp..
      ane beli sesuai kebutuhan bukan keinginan kalo ingin cbr150 atau setidaknya megapro, hehehe -sedikit curcol-
      aneh pilih bebek karena matik kurang minat, pernah dapat pencerahan dari seorg montir, matik cocok nya untuk daerah yg lurus, tidak ada bukit, karena motor memakai gear disesuiakan dengan kondisi jalan, kalo lurus2 aja yah nga papa matik.
      beli di salah satu dealer di kota ane, cuman 1 aja yang ada dan itupun warna biru nga ada warna lain, untung aja naksir warna biru... padahal salah satu dealer terbesar di kota ane, alasannya memang di jatah paling sekali datang cuman dapat 1-2 unit, lebih byk matik dan yang terbaru sonic dan gtr 150
      awal pemakaian, stang terasa tidak simetris, besok komplain ke dealer, di coba bawa mrk, ternyata spt itu.. ane bandingkan simetris dengan body dan stang, ternyata cover body nya yg tidak simetris (rata) :(...
      pake beberapa hari, lari cuman menggunakan gear 1 dan 2, mantap gear 1 bisa sampe 25-35 kpj, dan gear 2 sampe 50, diatas itu usahakan gear 3, itupun ane mentok sampe 85 kpj di gear 3, nga bisa ngebut karena dalam kota, belum pernah nyoba sampe gear 4...
      yang anehnya sempat bunyi ketek2 di gear 2, ketika jalan, tapi ketika tidak jalan posisi normal ane gas, nga masalah, pasang standard 2 pasang gear 1 sampe gear 2 tapi nga ada bunyi juga kadang ada kadang engga, yah udah nga papa mungkin masih baru penyesuaian, jadi nga masalah, seminggu lebih udah 500 km, jadi ganti oli aja.
      soal tanjakan memang harus pintar2, kalo tanpa digeber dari bawah naik gunung agak teriak, sama matik aja kalah.. tapi ketika di geber dari bawah, matik nya lewat, ketika naik gunung..
      itu aja dulu review singkat, ane beli bukan untuk trek2an/balapan, dalam kota juga, kalau mau kebut2an yah di sirkuit sana :D, dibeli untuk keperluan sehari2 jadi jalan maksimal 50-70 kpj.

      Hapus
    4. Selamat gan atas motor barunya. Kalau ada masalah klaim aja ke beres gan, kan ada garansinya.

      Hapus
  13. ane 105 kg trus ane make in. ane tinggal di wilayah transmigran lampung. emang bener kalo motor rada panas pasti berisik. tapi, over all motor ini cocok buat kite2 yang kerjanya suka mondar mandir, pengen motor kece tapi pelit hehehehehe sukses gag

    BalasHapus
  14. Aq punya supra x helm in. Tadi bwt touring dr jogja sampe telaga sarangan, jarak 123km, klo pulang pergi berarti 246km. Konsumsi bensin kira2 3,5liter, berarti 1liter sampai 70km. Aq pake pelan2 gak nyampe 80km/jam. Terbukti klo pakenya pelan gak sampe 80km/jam tembus 70km/liter. Pdhl di daerah tawangmangu sampe sarangan jalannya naik ke gunung lawu. Kekurangan motor ini memang mesinnya mudah panas.

    BalasHapus
  15. Aq td nyoba touring pake supra x helm in. Dr Jogja ke telaga sarangan. Jaraknya 123km, klo pulang pergi berarti 246km. Aq pakenya pelan2 gak sampe 80km/jam, konsumsi bahan bakar habis +-3,5liter, berarti perjalanan pulang pergi rata2 70km/liter. Pdhl d daerah tawangmangu-sarangan jalannya naik ke gunung lawu. Kekurangan motor ini memang mesinnya mudah panas.

    BalasHapus
  16. Ternyata benar, senaasib, gampang panas kalo macet dan perjalanan jauh dikit, kalo ujan di perjalanan , motor enak² aja , mau ganti sayang, butuh bagasinya yg jarang ada di motor yang lainnya ,irit pula ��

    BalasHapus
  17. Love dead ama si helmin, tahun ini rencana beli, gantiin si risma (kharisma) hehe

    BalasHapus
  18. Memang mantap si helm in ini , ane punya yg keluaran 2012 sampe sekarang masih kuat untuk lari lari dari bandung sukabumi seminggu sekali , tapi ane mau minta saran nih , ane mau ganti oli tapi oli apa ya yg cocok buat helm in ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Motor badak gan, biarpun cepet panas tapi tetep awet. Asal jangan overheat aja. Coba Oli Pertamina gan yg SAE 10/40 atau 10/30

      Hapus
  19. Nice review.. Gan, ane juga pake si boxer helmin.. Dari 2015.. Ga pernah ada masalah & lancar jaya.. Pemakaian standart dlm kota buat kerja.. Memang jok rada tipis tp msh bisa diakalin.. Minta masukannya.. Kalo mau nambahin ban agak besar ngarus ketarikannya ga? Ukurannya brp gan? Thanks.. Again.. Btw ane juga beruang besar ni 87kg hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ban Belakang: Untuk velg standar: Kalo pake 90/80 kurang gede, kalau pake 100/80 teralu bulet/donat. Ane pake 90/90. Gedenya dan buletnya pas cuma tambah tinggi dikit 0.9 cm.

      Hapus
  20. Gan...mo tanya...
    Ane pengguna supra x pgm fi helm in juga....
    Td ane lg bingung susah cari kampas koping nih motor...dah muter2 depok gk nemu2....ada ygpuny solusi dr agan2 semua?
    Thnks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba cari online aja gan. kalo ga ada di pasar minggu ada toko onderdil besar tuh tinggal lurus dari Margonda, setelah stasiun Ps Minggu tengok sebelah kanan (setelah lihat baru puter balik)

      Hapus
  21. Permisi gan saya pengguna karisma 125D, rencana mau ganti suprax 125Fi helm in.kira kira recommended gak ya?, Soalnya pernah curhat pas nyervis kok kata mbak Csnya gk usah ganti mending karisma😅. Ane ganti karena dasbor depan karisma sekrupnya patah semua jadinya suka getar2. Mau ganti katanya udah gk diproduksi lagi sparepartnya. Mohon solusi dan suprax helm in terbaru itu keluaran taun berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang udah waktunya peremajaan motor tua agan, usianya udah 14-15 tahun ya. Supra X Helm In FI Masih diproduksi gan sampe sekarang tahun 2017 yang injeksi. yg karburator diskontinyu. Lanjut ke dealer gan

      Hapus
  22. gan, aku baru beli nih supra x helm in yg pgm-fi, pengen yg violet susah banget, inden, dapetnya yg biru. bener itu bunyinya berisik kalo mesin udh panas dipake lama ato kena macet. ane kepincut mau ganti busi sesuai saran agan, pakai busi NGK CPR7EAGP-9 (NGK Platinum) atau CPR7EA (NGK Standar) , cuma susah ga nemu2 gan, adanya CPR8EAGP / CPR8EA, nah menurut agan gimana bagusnya? ane kurang ngerti efek samping dari pemakaian busi dingin...ane takut tar malah mogok...trus kalo misalnya pake busi CPR6EAGP (NGK Platinum) bagus ga gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya gan atas motor barunya. Kalau ganti busi lebih dingin gak akan rusak dan mogok, paling busi cepet mati. Kalau oake pakek busi lebih panas rentan overheat dan mesin rusak gan.

      Hapus
  23. Dah sebulan pake busi cpr9ea9 di suprax125hifi 2012. Dipake jarak jauh , Dengan kec penuh, Busi ttp bersih tanpa noda. Akselerasi tdk seagresif swktu pake cpr7ea9. Tapi power top speed ada bnyak. Mesin tdk overheat, tidak meraung, saat akselerasi ataupun disakselerasi, suara knalpot tdk meraung. Tapi sebab rantai keteng konvensional model rol pake stut bawah, mudah aus rolnya jadi mudah berisik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahnk you infonya gan, semoga bermanfaat buat yang baca

      Hapus
  24. Mainin kelistrikannya om, aku pake supra helm in juga, ecu brt juken3 dual, aki6a bonus kopling + knalpot nobi 3bold, gir 14-36 pernah buat gas pol di jl. Magelang mentok 130an,, kalo dari geter sih enggak soalnya shock blkg udh YSS dtg yg depan USD fast bike ban tapak lebar corsa platinum r99+r26

    BalasHapus
    Balasan
    1. ABis Berapa gan biayanya, kalau misalnya abis banyak mending buat nambahin beli Supra GTR150

      Hapus
  25. Ane beli motor gendut ini 2012, dan motor ane gk pernah overheat. Pernah jalan dari malang-sby-malang-blitar nonstop dn gk overheat. Tp memang panas mesin smpe krasa ke kaki sih 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang sih gan gak overheat, cuma panas dan lebih berisik dari supra sebelumnya

      Hapus
  26. Gan, kalo dibandingkan HSX125 sama blade 125FI enakan ambil yg mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ga perlu tangki dan bagasi besar ambil Blade aja. Model juga lebih bagus. Harga lebih murah 1 jutaan

      Hapus
  27. gan, mau nanya tentang penggantian busi ke tipe lebih dingin, itu gak ngaruh ke konsumsi bbm?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada pengaruhnya tapi gak signifikan gan. Beda tipis

      Hapus
  28. dari Revo tahun 2008 ke SX125 FI ini worth ga?

    masalahnya revo ane masih bgus trus ga pernah overheat karna mesin jadul cuman 100cc

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung agan sih, ane beli karena perlu tanki dan bagasi gede. Kalo ga butuh itu ya terus aja pake revonya gan.

      Hapus
  29. Ini Supra Helm In buat ngojek oke ga yah?

    Soale selama ini ngojek pake Mio, mogok mulu overheat. Ngempos, dan sebagainya. Bagaimana saran Anda bos?

    Apa motor bebek injeksi juga sama spt motor matic, yg mogok kalo overheat??


    Trims jawabannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smua motor kayaknya kalo dipake terus di macet2 an begitu kayakya gan. Cari yg ada radiatornya gan. Vario

      Hapus
  30. Siang gan, ane lg mau ambil motor baru, cuma bingung banget. Katanya honda blade mesinnya sama ya ama supra x 125?
    Kata orang, supra x helm in kalo ngadepin tanjakan, gk kuat, apa bener ya ? Jadi bingung mau ambil yang mana, ane naksir helm in karena bagasi luas. Tp kalo mesin, ama blade katanya sama persis cuma beda setingan aja katanya.

    BalasHapus
  31. Bung kalau buat touring jogja-jepara bisa awet gag?;

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh buset, jangankan jogja jepara, Anyer-Banyuwangi juga kuat.

      Hapus
    2. djancok,lucu wong iki nek mbalesi
      Hehehehehe....
      infone jos iki rek

      Hapus
    3. djancoook, ga skalian merak banyuwangi ta bro...???
      Hehehehehe
      jos bro infone

      Hapus
  32. Bung kalau buat touring jogja-jepara awet gag

    BalasHapus
  33. Itu ngomong2 foto yg dijembatan kembar,kaya didaerah saya tuh gan?rawalo banyumas jateng..sayang jembatan yg satunya sudah roboh,karena abrasi sungai banyak tambang pasir,padahal itu jembatan yg bangun presiden sukarno dulu..sejarah yg hilang..😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin juga sih gan, tapi dulu waktu lewat masih bisa dua2nya

      Hapus
  34. Itu ngomong2 foto yg dijembatan kembar,kaya didaerah saya tuh gan?rawalo banyumas jateng..sayang jembatan yg satunya sudah roboh,karena abrasi sungai banyak tambang pasir,padahal itu jembatan yg bangun presiden sukarno dulu..sejarah yg hilang..😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin Juga sih gan, tapi waktu ane lewat masih niosa dua2nya tuh

      Hapus
  35. Wah Saya juga pecinta dan pelestari Kawasaki Zx 130. Sekarang juga lg cari2 bebek yg sepadan dg Zx130, saya. Minimal bagasi ato lebar jok. Kalo handling ya Zx tiada tandingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya HSX Helm In handlingnya kurang mantap dan top speed rendah. Tapi tangki dan bagasi besar

      Hapus
  36. Boss, ane juga pake ini Motor... Mohon rekomendasi OLI yg pas buat motor ini apa ya? Ane sering pake jarak jauh & jalanan macet yg buat mesin jadi HOT..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakek motul yng 0W30 gan atau pertamina Fastron gold 0w-30. Cuma hargane naujubile

      Hapus
    2. Kalo motor sudah di atas 5 tahun pake oli yg lebih kental, bisa coba deltalube adventure uk 0,8 cocok banget, mesin g mudah panas n pergantian bisa lebih dari 2000 km.hsx helm in sy sudah lebih 6 tahun semenjak pake ini ga pernah slip kopling n top speed masih bisa ngejar n max.

      Hapus
  37. Motor ane dr 2012, tp sekarang masuk tahun ke 7, dah mulai rewel gan, suara mesin berisik,plus body getar, dah turun mesin (maklum dulu ane sales sering jalan pake paker ini plus minum nya premium). Yg masih ane kagumi masih irit bensin seliter masih bisa 60 km, pdhal ane kerja di jakarta. Mau ane jual gan gak sanggup boros perawatan nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalo disiksa memang sebaiknya ganti 5 tahun sekali. Tapi kalo dirawat 10 tahun juga masih ok.

      Hapus
  38. Share dan gaya bahasanya sangat baik juga mudah di pahami, terimakasih informasinya.....

    BalasHapus
  39. Share dan gaya bahasanya sangat baik juga mudah di pahami, terimakasih informasinya.....

    BalasHapus
  40. Bener kata bro ini, supra x helm in enak buat touring, ane pakai juga yang 2011 karburator, nyampe labuan bajo cuma ada minus di komstir yang memang uda km50.000 harus sering di stel, sempat footstep kendor tp dikencengin lg bautnya aman, lainnya ok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap mas bro, kalo udah 50k emang harus dicheck semua bagian

      Hapus
  41. Bener kata si bro, motor supra x helm in sih ok buat touring, ane punya tahun 2011 karburator, sudah pernah sampai labuan bajo dari jakarta. Kelemahannya komstir kurang enak kalau habis jalanan gak rata, mungkin emang uda harus ganti juga kali yah, sama kemarin getaran bikin kendor baut footstep, lainnya ok kok. Ane pake bracket box tambahan juga. Salam bro.

    BalasHapus
  42. baca comment lumayan, yg ditangkep bagasi n tangki, stabilitas kurang, part purna jual H tdk sesuai yg digembar gemborkan ��,saya pengguna zx130, astrea dn gk pro, pulsar n bison - baca gara2x cari info hsx125 2009, thanks menghibur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Touring gan. Emang bener kesimpulan agan

      Hapus
  43. Gan, saya mau minta pandangannya... Kalau motor saya (HSX125 Helm In) dipakai touring Bali-Jakarta-Bali sambil boncengan alias 2 orang, tapi jalannya santai alias nggak buru-buru sambil nikmatin perjalanan, berhenti-berhenti setiap 2-3 jam perjalanan, terus kalau udah malam ya bermalam dulu di hotel murah meriah, kira-kira okay nggak, gan? Trims

    BalasHapus
  44. Mmg bagasinya yg tak tergantikan, pke pertamax aj gan mgkn lbh bgs tenaganya, klw shock blkg di tinggikan 5 cm pke extension gmn ? Mksudnya saat digeber ban depn lbh mengigi, tlg reviewnya

    BalasHapus
  45. Pke pertamaks mgkn lbh bgus powernya, klw shock belkng di kasih extension 5 cm gmn gan y? Mksudnya agr handling depan lbh mantab

    BalasHapus
  46. Motor ane supra x helm in f1 2014
    Pakai busi CPR6EA9 mau ganti busi NGK platinum CPR8EAGP9 ada perubahan lah

    BalasHapus
  47. Trs, suara yg berisik itu bahaya ga ya bro..?

    BalasHapus
  48. Gan sya mau tanya mesin2nya awet ga ya gan.....takut sering jajan trus dan rewel tlong imponya gan.mksh

    BalasHapus