Rabu, 09 Maret 2016

Curug Cinulang, Keindahan Tersembunyi di Sumedang

Rute Menuju Curug Cinulang, Cicalengka


Perjalanan pada hari Minggu, 6 Maret 2016. Waktu itu ane diajak mengunjungi ponakan ane di Sumedang, Jawa Barat, sekalian merayakan HUTnya. Singkat cerita, kita berangkat dari Jakarta jam 7 pagi, terlambat 1 jam dari rencananya.
Kita berangkat menggunakan Nissan X-trail, lewat tol Cikampek trus belok ke tol Cipularang. Jalan tol Cikampek cukup lengang dengan kepadatan di beberapa titik. Memasuki Cipularang, lalu-lintas mulai ramai namun tetap lancar.
Kami sampai di Cileunyi jam 9:15. Setelah merayakan ultah, ngobrol dan istirahat, kami mulai perjalanan menuju Curug Cinulang. Menurut Google map jaraknya sekitar (maap ane lupa) dengan waktu tempuh 52 menit. Sebenarnya ada jalan pintas, hanya saya kami tidak berani coba-coba.
Setelah kami melewati belokan pintu tol arah Jakarta, timbul masalah, GPS di smartphone ane maupun saudara ane mati. Uaduhh, terpaksa kita tanya-tanya arah sama penduduk setempat.
Setelah berjalan 15 menit ternyata belokan ke kiri yang di tunjukkan oleh warga tidak kunjung kami temui. Kami berinisiatif memutar balik dan kembali bertanya.
Dan ternyata yang membuat kami tidak melihat belokan tersebut adalah karena belokan tersebut adalah jalan kecil, jalan kecil ini ada di kedua sisi jalan raya dan dihubungkan oleh terowongan bawah tanah.
Jadi sobat, supaya tidak nyasar, sebelum jalan tersebut ada plang RSUD Cicalengka dan plang sebuah penginapan yang ane lupa namanya.
Pwmandangan Menuju Curug Cinulang

Setelah membelok ke kiri, kami ikuti jalan kecil yang naik turun, dan akhirnya tibalah kami di gerbang Curug Cinulang. Jarak tempuh ke Curug Cinulang dari pintu tol Cileunyi kira-kira hanya 45 menit saja.
HTM orang Rp. 5000
Parkir mobil Rp 10000
Setelah masuk area Curug, kami dihadapkan pada tangga turun nan curam, betkelak-kelok dan licin. Ada warung-warung kecil di beberapa bagian yang menjual indomie, popmie dan makanan kecil lainnya.
Ada 3 air terjun di curug ini. Dua di kanan pintu masuk (satu besar dan satu kecil). Satu lagi di sebelah kiri, tidak terlihat dari pintu masuk.
Dua Air Terjun di Sebelah Kiri
Air terjun di Sebelah Kanan

Di antara air terjun kiri dan kanan terdapat jembatan beton kecil yang sangat cocok di buat berfoto-foto. Ke sanalah tujuan kami.
Tapi baru juga menuruni tangga ke bawah, baju dan sebagian celana ane sudah basah kuyup. Untung HP ane sudah ane bungkus plastik. Ada baiknya kalau mengunjungi Curug ini sobat membawa baju ganti dan membawa plastik buat bungkus HP.
Setelah turun ke jembatan, ane tidak lagi kena cipratan air terjun, jali lokasi ini aman buat foto-foto.
Air terjunnya sendiri cukup indah, sayang warung-warung disekitarnya mengganggu pemandangan; jadi terkesan kumuh. Yah begitulah.
Setelah puas foto-foto dan makan indomie di jembatan, kami lanjutkan mendaki keseberang (berlawanan dengan arah datang). Tidak jauh kami bertemu pos penjagaan yang mengharuskan kami membayar lagi Rp 5000, tapi kali ini tanpa karcis. Penjaganya cukup baik dengan memberikan diskon Rp 10000.
Air Terjun di Kanan dengan View dari Tanjakan

Setelah melewati tangga menanjak kemudian turun. Pada waktu menanjak kami dapat menikmati air terjun dengan view yang berbeda. Setelah turun kami bertemu dengan jembatan kecil. Lalu tanjakan curam yang berbahaya. Berbahaya karena jalannya sempit, licin dan tidak ada pengaman/peggangan.
Sungai dari Air Terjun

Akhirnya setelah berjuang mendaki selama kira-kira 5 menit tibalah kami di jalan aspal. Kamipun berjalan ke bawah untuk mencapai tempat parkir.
Dalam perjalan pulang kami dapat melihat pemandangan rumah-rumah (mungkin daerah Cileunyi).

Begitulah sekelumit perjalanan ane dan sodara ane dalam mengunjungi Curug Cinulang. Semoga berguna buat sobat sekalian.