Motor ini ane beli tahun 2010 setelah ane baca-baca forum kaskus mengenai kelebihan dan kekurangannya. Setelah mikir-mikir dan utang sana-sini mulailah ane hunting ZX 130 second alias bekas karena dananya cuma cukup buat beli bekas. Lagian juga unit barunya sudah langka (ngeles mode). Akhirnya ane dapat dari user kaskus juga di Klender (kalo gak salah) seharga 5,4 juta.Yo wis lah. emang pasarannya segitu. Berikut penampaannaya iklannya:
Kawasaki ZX130 waktu beli |
Kondisinya waktu beli cukup bagus PRnya hanya ganti spakbor dan bagasi sobek dekat dudukan jok. Yang ane kurang perhatikan pada waktu itu adalah penggantian spakbor depan dan ada bekas gesekan di tempat minyak rem depan.
Utak-Atik Kawasaki ZX 130
Hal pertama yang ane lakukan adalah mengganti busi karena "katanya" busi aslinya kelewat panas ND U20FS-U maka ane naikin setingkat menjadi NDU22FS-U. Berikutnya adalah menjahit robek di bagasi dengan kawat dan lem besi + lem power glue. Hasilnya lumayan rapi. Kait sayap sebelah kiri juga ada yang patah, terpaksa ane akalin pake kawat, lumayan.
Tibalah giliran mengganti spakbor depan dengan yang orinya. Setelah bersusah payah mengganti (masukin bautnya susah bro) akhirnya bentuknya kembali seperti aslinya. Dan ternyataaaaaa .. spakbor depan ga center dengan garis tengah ban depan. dari sini ane tau kalau rangka bagian depan agak miring. Tapi anehnya kalau dibawa jalan, ga berasa apa-apa, bahkan lepas tangan juga bisa. Ah sudahlah pikir ane, yang penting ga menggangu handling, masih enak dipake, stabil.
Komsumsi BBM Kawasaki ZX 130 dan Doping
Awal ane pake sempet ane test kira-kira FCnya 50-55km/liter. Sangat irit menurut ane, karena sebelumnya ane pake Supra X 100 2002 FCnya 40km/liter. Masalahnya adalah kompresi ni motor 10:1 yang bikin kurangn nyaman pake premium walaupun tetap aman. Berhubung harga Pertamax waktu itu bedanya jauh dengan premium, ane putuskan untuk mencampur Pertamax Plus dengan Premium dengan komposisi 50:50; akan didapat bahan bakar dengan oktan 91.5, cukuplah. Masalahnya adalah ane harus mengisi di POM bensin yang menjual Premium dan Pertamax Plus atau paling tidak POM bensin yang berdekatan. Hal ini cukup menyulitkan karena tangki ZX kecil.
Selanjutnya karena repot akhirnya ane memutuskan untuk pake jamu doping. Pertama-tama yang ane coba adalah Alvenjo yang untuk mobil dengan kemasan botol (cair) 300CC dan 500CC; hasilnya sangat bagus. Lalu ane juga nyoba Alvenjo yg untuk motor dengan kemasan 50CCx7 botol kecil, hasilnya juga bagus,. Kekurangannya adalah harganya yang cukup mahal rata-rata Rp. 1000 per liter pemakaian. Di tambah lagi nuanginnya rada ribet karena suka netes ke body dan merusak cat.
Alvenjo Motorcycle Formula |
Dalam rangka mencari kepraktisan ane nyoba jamu doping lain yaitu Griffon Crazy Octane Pills. Harganya murah dan makenya gampang karena berbentuk pill. Tapi berhubung satu pil untuk 20 liter bensin terpaksa tiap pil ane bagi menjadi 4 potekan. Itu juga masih kebanyakan karena sekali isi paling cuma 3 liter.
Handling dan Top Speed Kawasaki ZX 130
Wess, ane gak nyesel beli ni motor, handlingnya enak, bagasi luas tengki di depan, ngisi bensin gak perlu turun. Buld qualitiynya juga jempolan, besi dan plastiknya tebal-tebal, lampu belakangnya aduhai kerennya. Modelnya juga keren dan ga pasaran sayang ane dapatnya warna biru, pengennya warna item atau putih pasti lebih keren.
Ane bukan speed lover, tapi sekali-sekali tangan suka gatel betot gas. Ane jarang bawa ZX ini di atas 80km/jam, pernah suatu ketika di Gatot Subroto nan sepi ane betot gasnya dalem dan ZX 130 melejit dengan kecepatan 110 km/jam dan masih bisa lebih karena masih mau naik dan jalan masih panjang, sayangnya ane nya kurang nyali. Di kecepatan 110 itu motor sama sekali ga goyang, masih antep padahal bobotnya tergolong ringan.Kalau liat di youtube sih kecepatan yang standaran bisa 120-130km/jam. Kecepatan segitu udah ngalahin top speed Honda Tigor.
Beda dengan motor ane sekarang, Supra X125 Helm In, yang enak di bawah-tengah tapi lambat dalam menggapai top speed.
Kawasaki ZX 130 Turun Mesin Dan XADO
Kawasaki ZX 130 Turun Mesin |
Suatu kali ketika ane membuka busi si ZX, ane mendapati di ulir busi terdapat cairan entah minyak atau oli. Ane curiga itu oli yang rembes ke ruang bakar. Tapi ane mencoba berpikir positif.dan terus menunggangi si ZX. Sampai suatu ketika ane mencoba menggas tinggi piaraan ane ini dan mendapati asap putih terhembus dari knalpot. Waduh, ada yang ga beres dengan mesin ZX ane.
Ane nyoba XADO moto, produk Ukraina yang katanya sanggup mengembalikan mesin ke kondisi baru dengan menutupi baret-baret dan keausan di mesin. Hasilnya memang bagus, suara mesin menjadi alus dan mesin lebih responsif, sayangnya ga bertahan lama.
Akhirnya ane putuskan untuk bongkar mesin alias turun mesin biar ga tambah parah. Keputusan tepat menurut ane. Ane udah lama tau bahwa ZX kaskuser pada service di Kelengan Motor di Ciledug yang di gawangi Pak Joko mantan kepala mekanik Kawasaki Semarang.
OK setelah telepon konsultasi dan bikin janji, meluncurlah ane ke Ciledug pagi-pagi sekali, maksudnya supaya motor ga perlu opname, karena ane pake untuk kerja. sampai disana ternyata sudah ada yang datang pemilik ZX juga. Setelah antri dan basa-basi dikit, mulailah si ZX di operasi. di bongkar block head dan kampas koplingnya. Vonisnya ganti ring seher, sil klep sepasang dan kampas kopling KW. Yang lain masih bagus. Alhamdulilah, ga terlalu banyak jajannya. Kalo ga salah ane abis 400 ribu untuk ongkos dan spare part. Ane inget waktu itu duit ane ngepas banget sampe ga bisa ngasih tip ke mekaniknya. Sorri boss, lagi bokek,
Hasilnya optimum, motor ga ngebul, di busi juga ga ada olinya. Sayangnya oli rembes dari sela blockhead dengan blok bawah. Ga menggangu performa atau mengurangi jumlah oli tapi menggangu pandangan mata.
Berikut gambar-gambarnya, harap maklum kualitas kamera HP abal-abal.:
Liner Kawasaki ZX 130 Mulus berkat XADO |
Block Head Kawasaki ZX 130 |
Piston Kawasaki ZX 130 |
Knoken As Kawasaki ZX 130 |
Kawasaki ZX 130 Mogok
Ini sebenarnya bukan salah motornya melainkan keteledoran ane. Berhubung tangkinya kecil ane harus mampir ke POM bensin setiap 2 hari sekali. Tapi kadang ane malas jadinya ane mencoba isi bensin 3 hari sekali dengan resiko mogok, dan hasilnya sukses mogok beberapa kali. Semenjak itu ane memutuskan membawa bensin di botol kecil 300CC sekedar untuk sampai ke pom bensin kalau mogok.
Pernah juga mogok karena kabel gas terkelupas (di leher motor) dan berkarat trus putus. Ini murni keteledoran ane gak melakuan penggantian padahal umur kabel sudah 8 tahun.
Terakhir mogok yang di luar dugaan ane adalah tersumbatnya saluran bahan bakar di karburator akibat overdosis pemakaian Crazy Octane Pills (COP). Rupanya kandungan metal dari COP bisa menempel di karburator jika overdosis. Ane pake 1/4 pill untuk 2.5-3 liter yang berarti hampir 2x dosis normal. Karena tersumbat aliran bensin berkurang dan mesin overheat akibatnya ring piston kena dan motor ngebul tipis.
Pernah juga mogok karena kabel gas terkelupas (di leher motor) dan berkarat trus putus. Ini murni keteledoran ane gak melakuan penggantian padahal umur kabel sudah 8 tahun.
Terakhir mogok yang di luar dugaan ane adalah tersumbatnya saluran bahan bakar di karburator akibat overdosis pemakaian Crazy Octane Pills (COP). Rupanya kandungan metal dari COP bisa menempel di karburator jika overdosis. Ane pake 1/4 pill untuk 2.5-3 liter yang berarti hampir 2x dosis normal. Karena tersumbat aliran bensin berkurang dan mesin overheat akibatnya ring piston kena dan motor ngebul tipis.
Penjualan
Tahun demi tahun berlalu, ane mulai merasa si ZX udah ga reliable lagi, dan waktu ada rezeki ane ambil motor baru Honda Supra X125 Helm In. PGMFI tentunya dengan cara kredit. Ane milih ni motor karena pengalaman ane dengan si ZX. Body sama-sama bongsor, tenaga mirip2 bagasi juga besar.Tadinya ane mau rebuild/dandanin ni ZX sebagai motor hobby ane, tapi berhubung ketiadaan waktu dan dana, terpaksa ane lepas ini motor penuh kenangan. Selain itu beredar kabar bahwa Kawasaki akan mundur dari perbebekan yang membuat onderdil bebek kawasaki menjadi langka bahkan di Kebun Jeruk sekalipun.. Waktu ane jual kondisinya lumayan memprihatinkan harganya juga murah waktu itu terjual hanya Rp. 2.1 juta padahal harga pasarannya masih di atas 3 juta. Sudah resiko menurut ane punya motor anti mainstream. Good bye my blue ZX.
Penyesalan
Satu hal yang ane sesalkan sewaktu miara ZX 130 ini yaitu gak sekalipun ane ajak turing ni motor, padahal ZX 130 terkenal sebagai bebek turing karena handlingnya yang bagus, tenaganya badak dan top speed tinggi. Ah sudah lah ...