Senin, 06 Mei 2019

Solo Touring Jakarta-Dieng-Pangandaran

1-3 May 2019


Well, para pemirsa sekalian, setelah vakum 5 bulan dari aktivitas touring, akhrinya ane dapat kesempatan untuk menikmati keindahan alam dengan bertouring ria.

Kali ini ane menetapkan tujuan touring ke Dieng dan Pangandaran. Mengapa? Ane sudah pernah berkunjung ke Dieng tapi naik mobil bareng2 sodara. Waktu itu ane berpikir untuk kembali ke Dieng dengan solo touring motor. Sementara Pangandaran ga ada yg spesial, dulu waktu touring ke Green Canyon udah pernah lewat. Dan jaman dahulu kala ane udah pernah kesini bareng2 teman kuliah.

Chasing the Sun

Kali ini ane menamai perjalanan ane dengan perjalanan memburu matahari. Karena sebagian besar aktivitas ane adalah melihat sunrise dan sunset. Rencana ane di Dieng cuma mau liat Kawah Sileri dan sunrise di Gardu Pandang Tieng. Sementara di Pangandaran acaranya cuma lihat sunset di Pantai barat dan sunrise di Pantai Timur.
Ok Brada let's go.

Berangkat 1 May 2019

Rute umum dari Jakarta ke Dieng adalah via Cirebon-Purwokerto-Wonosobo-Dieng dengan jarak tempuh 500km. Tapi penurut website ini, terdapat 3 jalur dari Pekaongan (Pantura) ke Dieng yaitu:
1. Via Petungkriyono, jalannya rusak
2. Via Kajen, jalur utama, jalan mulus tapi ramai kendaraan. Jaraknya kira2 460km dari Jakarta
3. Via Bandar, jalan sebagian kecil rusak, sepi dan pemandangan bagus. Jaraknya 440km dari Jakarta

Via Wonosobo ane coret, karena sudah pernah lewat, lagian pulangnya lewat situ.
Ane mengikuti rekomendasi pemilik blog yaitu lewat Bandar. Jalur Yang di tempuh adalah sebagai berikut:
- Warung Asem (Batang)
- Wonotunggal (Batang)
- Kembang Langit (Bandar)
- Kradengan (Sikesut)
- Batur
- Dieng

Atau bisa dilihat di Peta berikut:
Rute Berangkat Jakarta - Pangandaran via Bandar
Malam sebelum barangkat ane isi bensim Marbella (Pulsar 220F merah ane) premium 60rb (9,16L) dan beli Roti buat bekal 14rb.
Ane berangkat Pukuil 05:15 dan diharapkan pukul 17:15 sudah sampai di home stay. Google map tertera waktu tempuh 9 jam 15 menit. Tapi ane ga percaya. Ane sengaja berangkat pada hari buruh 1 Mei. Dan terbukti keputusan ane sangat tepat. Jalanan sangat lengang karena libur.
Tidak ada yang istimewa dari perjalanan berangkat, seperti biasa jalan Pantura mulus sebagain tambalan.
180km dari rumah, sebelum kota Cirebon ane mampir ke Alfamart untuk beli minum aqua 5rb dan makan bekel roti, sekitar 15 menit.
Jam 1 siang ane mampir untuk makan siang soto comal + es teh manis sebelum Pekalongan. Kenikmatan ini cukup dibayar dengan 17rb saja.
Maju sedikit sebelum belok ke kanan dari pantura ane isi bensin Rp. 50rb (Pertalite 6.54L). Mau nyari premium sekarang susah di daerah.
Belok ke kanan jalan masih mulus, sebagian beton bergelombang dengan seidkit jalan rusak (tapi tidak berlubang). Pemandangannya memang ajib, Ga rugi lewat sini.

Makan Siang Soto Comal Pekalongan

Dieng

Sampai di Dieng jam 15:50. Lebih cepat dari perkiraan ane. Total jarak on spedo adalah 455km. (di Google 440km) Maklumlah semua spedo komersial pasti agak lebay.
Dieng yang ane kunjungi 2016 masih sama dengan Dieng 2019. Hawanya yang sangat dingin dan suasananya yang agak kumuh masih kental terasa. Cuma sekarang banyak juru parkir liar.
Buat yang belum pernah ke sini, Dieng merupakan tujuan wisata yang sangat indah meskipun kita tidak masuk ke dalam obyek2 wista yang terdapat disini, lingkungan sekitar sudah menyuguhkan pemandangan yang sangat indah dan jarang terdapat di tempat lain.
Rencananya ane mau ke Kawah Sileri, karena searah dengan Home stay ane. Tapi berhubung ane sudah capai ane ke Homestay dulu. Checkin, unpack barang dan golak-golek bentar.
Karena sudah sore ane memutuskan ke Telaga Warna trus ke Candi Arjuna. Disana pasti enak duduk2 ditemani angin semilir dan pemandangan ajiib. Masuk ke Telaga Warna bayar karcis Rp. 15rb. Padahal dulu 2016 5rb. Naik 200% mas bro. Pemandangannya masih keren seperti dulu, hanya serkarang ditambah platform2 untuk foto2. Bagus sih.
Exit dari Telaga Warna, ke Candi Arjuna ternyata sudah hampir tutup. Batal deh.
Berikut penampakannya:
Marbella di Landmark Dieng

Loket Telaga Warna Dieng
Indahnya Telaga Warna, Dieng


Banyak bunga2 beraneka warna di Telaga Warna, Dieng
Platform untuk foto2 di Telaga warna Dieng
Indahnya Telaga Warna, Dieng
Indahnya Telaga Warna, Dieng

Kuliner Dieng

Sebelum ane maem malam, ane puter2 Dieng dulu sekedar JJS. Untuk makanan, sebenarnya ada beberapa makanan khas Dieng, seperti Purwaceng dan Carica. Tapi behubung kurang sesuai selera maka ane memutuskan untuk makan Mie Ongklok versi Cafe. Tempatnya agak nyempil, masuk ke jalan samping jalan utama. Tapi ternyata mienya enak. Lain dari mie ongklok biasa, bumbu kuahnya kental seperti pakai kanji/maizena. Pokoknya maknyoss dah. Harganya cukup murah 18rb plus Parkir 2 rb.

Landskap Cantik Dieng
Landskap Cantik Dieng
Landskap Cantik Dieng
Marbella OTW Dieng
Landskap Cantik Dieng
Mie Ongklok Cafe di Dieng
Cafe Lupa namanya di Dieng

Sunrise di Gardu Pandang Tieng

Balik ke homestay, mandi dan browsing bentar trus tidur. Jangan lupa Dieng adalah tempat yang sangat dingin. Kayak tinggal dalam kulkas besar gan. Ane tidur dengan kostum lengkap: kupluk, masker, jaket 2 lapis, celana, kaus kali dan selimut tebal dari Homestay. Mandi juga menjadi kegiatan horor yang menakutkan, lebih menakutkan dari ice bucket challenge.
Gardu Pandang Tieng terletak 6 km dari Dieng, ke arah Wonosobo, jadi searah dengan tujuan ane berikutnya yaitu Pangandaran. Ane Bangun jam 4:20, beres2 dan berangkat check out jam 05:05 pagi. Sampai di sana sangat pas karena sudah mulai kelihatan rona merah di langit timur.
Sudah bayak orang berkumpul untuk menyaksikan sunrise disini. Ada 2 bis 3/4 dan beberapa motor.
Memang tempatnya sangat pas sekali untuk melihat sunrise.
Sunrise di Gardu Pandang Tieng, Kamera Redmi Note 4X
Sunrise di Gardu Pandang Tieng, Kamera Fujitsu 
Sunrise di Gardu Pandang Tieng, Kamera Fujitsu 
Landskap dari Gardu Pandang Tieng
Landskap dari Gardu Pandang Tieng

OTW Pangandaran

Dari Gardu Tieng jam 07:00 ane langsung berangkat ke Pangandaran. Rata2 jalan cukup mulus dan bagus. Jaraknya sekitar 210km dan waktu tempuh 5 jam 10 menit menurut Google.
Rute Touring Motor Dieng-Pangandaran
Di tengah jalan ane berhenti 2x sekali untuk sarapan lontong sate di emperan 8rb dan beli kue basah 8rb. Sekali lagi buat beli jus alpukat 5rb di luar kota Purwokerto.
Perjalanan sangat lancar dan ane sempat mengabadikan km 10.000 dari Marbella. Yap Pulsar 220F tahun 2012 ini baru mengelinding sejauh 10k km saja,
Marbella 10.000 km 
Rute ini sangat bagus, pemandangannya pun ga membosankan. Akhirnya ane tiba di Pangandaran jam 12 kurang sedikit. Kecepetan boo. Jadwal ane sampai di Pangandaran jam 2-3 siang. Ane istirahat di Indomaret beli minum sambil makan bekal kue basah yang beli di Wonosobo. Nikmat juga istirahatnya.
Selesai Istirahat ane ke gerbang Pangandaran buat sesi foto2. Trus Check in di penginapan. Lalu bobo siang bentar. Sepintas ada keinginan untuk ke cagar alam Pangandaran. Tapi berhubung kurang menarik ane mengurungkan niat ane.
Salah satu View Jalan ke Pangandaran
Marbela di Gerbang Masuk Pangandaran
Marbella di Patung Ikan Cucut Pangandaran
Di Jalan Utama Pangandaran Masih terdapat Sawah

Pangandaran Sunset vs Sunrise

Penginapan ane jaraknya cuma 5 menit jalan kaki dari Pantai Barat dan 8 menit jalan kaki dari Pantai Timur Pangandaran. Perlu diketahui bahwa Pantai timur tidak bisa untuk berenang karena pantainya yang curam. Sementara Pantai barat terdapat pantai landai yang sangat panjang dan luas, sehingga banyak orang bernang dan bermain di pantai ini.
Sunset yang ane dapat di pantai barat ini kurang bagus karena tertutup awan, tapi sunrise di pantai timur cukup bagus. Rupanya banyak juga orang yg datang ke pantai timur untuk melihat sunrise. Tapi dari Dieng sampai Pangandaran, ane sama sekali tidak menemui turis asing. Mungkin destinasi ini memang kurang populer di mata turis mancanegara.
Suasana Pantai Barat Pangandaran di Sore Hari 
Suasana Pantai Barat Pangandaran di Sore Hari 
Sunset di Pantai Barat Pangandaran
Sunset di Pantai Barat Pangandaran
Sunset di Pantai Barat Pangandaran
Sunset di Pantai Barat Pangandaran

Sunrise

Sunrise di Pantai Timur Pangandaran
Sunrise di Pantai Timur Pangandaran
Sunrise di Pantai Timur Pangandaran
Sunrise di Pantai Timur Pangandaran

Sebelum pulang ke homestay ane coba makan malam di RM Karya Bahari 3 dekat pasar ikan. Hasilnya sungguh mengenaskan para pemirsa. Nasi + Sayur kangkung + Cumi kecil 1/3 kg totalnya 71 rb. Rasanya biasa aja, tempatnya juga biasa aja. Liat aja taplaknya plastik. Pokoknya ga ada yang spesial. Nyesek ane. Kapok dah makan di restoran tempat wisata.
TKP Dinner Kelabu

71 ribu Bikin Nyesek


Back To Jakarta

Rute Pulang Pangandaran-Jakarta

Tidak ada yang istimewa dalam perjalanan pulang, ane berangkat jam 8 pagi dan tiba jam 9 malam. 13 Jam karena macet panjang di Tasikmalaya, Bandung dan Padalarang. Juga jalan rusak di Cariu-Jonggol-Cileungsi. Jalur ini semakin lama semakin parah rusaknya dan ga recommended untuk dilalui, apalagi malam hari. Lebih baik lewat puncak kalau mau ke arah selatan.

Kesimpulan 

Kegiatan touring kali ini ke DIeng dan Pangandaran cukup memuaskan, walaupun tidak maksimal. Khusus untuk Pangandaran tempatnya kurang bersih dan bising, karena banyak motor2 lalu lalang dengan knalpot racing membuat kurang nyaman untuk istirahat.

Berikut rincian touring ane:
1. Jarak tempuh total 1067 km on spedo
2. Jarak Jakarta-Dieng 455 km on spedo
3. Jarak Dieng-Pangandaran 228 km on spedo
4. Jarak Pangandaran-Jakarta 364 km on spedo

Biaya yang dikeluarkan
1. Penginapan 250rb + 150rb  = 400 rb
2. Bensin 60 rb + 50 rb + 70 rb + 20rb = 210 rb (27 Liter campur Premium + Pertalite)
3. Makan dan Minum: 14+5+17+18+10+5+8+8+5+5+71k+18+5+10+12+2 = 213rb
4. Tiket masuk, parkir  dll 15+3+2+2 = 22rb

Grand Total: 845 ribu saja.

Nod bad for such an amazing journey.